Saturday, December 7, 2024
HomeArticleFestival Kue Bulan (Moon Cake Festival).

Festival Kue Bulan (Moon Cake Festival).

Festival Kue Bulan atau Mooncake Festival adalah perayaan masyarakat Tionghoa. Perayaan Festival Kue Bulan juga disebut sebagai Mid Autumn Festival atau Festival Pertengahan Musim Gugur. Festival Kue Bulan dianggap sebagai simbol perayaan syukur dengan menikmati bulan purnama sambil menyantap kue bulan.

Setiap tanggal 15 pada bulan ke 8 dalam kalender Tionghoa diperingati sebagai Mooncake Festival atau Festival Kue Bulan yang dirayakan warga keturunan Tionghoa di seluruh dunia. Pada hari itu, bulan berbentuk bulat sempurna dan bersinar terang (bulan purnama). Menurut kepercayaan, pada malam itu Dewi Bulan menampakkan dirinya.

Tahun 2024 ini, Festival Kue Bulan jatuh pada tanggal 17 September 2024 kalender Indonesia.

🥮Asal Kue Bulan

Secara tradisional, kue bulan berbentuk bulat atau persegi. Kue tipis yang agak manis ini dibentuk di sekeliling isian yang umumnya terbuat dari pasta biji teratai. Pada titik tertentu, kuning telur asin utuh ditambahkan untuk melambangkan Bulan.

Konon kue bulan berawal dari Dinasti Ming yang dikaitkan dengan pemberontakan heroik Zhu Yuanzhang. Ia memimpin kaum petani melawan pemerintah Mongolia dan menyebarkan pesan rahasia dengan menyem­bunyikannya di dalam kue bulan. Namun sebenarnya kue bulan tercatat dalam sejarah pada zaman Dinasti Song yang kemudian populer dan eksis hingga kini. Di Indonesia, kue bulan dikenal dalam dialek Hokkian dengan sebutan Gwee Pia atau Tiong Chiu Pia.

🥮 Sejarah Kue Bulan

Ada beberapa legenda dan mitos di balik perayaan kue bulan yang dimulai sejak 2170 SM, dan yang paling terkenal adalah kisah sang pemanah Huo Yi yang berhasil memanah 8 matahari di langit se­hing­ga menyisakan satu saja. Ba­nyaknya matahari itu membuat bumi sangat panas sehingga orang-orang menderi­ta karena kekeringan dan kelaparan. Atas keberhasilan Huo Yi, raja menghadiahinya pil panjang umur. Namun kekasih Huo Yi, Chang Er, menelan pil itu sehing­ga mendapat kehidupan abadi di bulan sebagai Dewi Bulan. Huo Yi menyesali kejadian itu, namun tak bisa mengubah keadaan. Untuk mengobati kerinduan, setiap tanggal 15 bulan ke-8, ia duduk minum teh dan menikmati kue sambil menunggu Chang Er menampakkan diri ketika bulan purnama.

Loading

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments